Maros, (06/05) - PT Angkasa Pura I (Persero) mendirikan Posko Angkutan Udara Lebaran Tahun 2018 (1439 H) di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia nomor KP 643 Tahun 2018 tentang Tim Koordinasi Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2018 (1439 Hijriah). Posko berlokasi di area kedatangan Bandara dan dilaksanakan selama 18 hari pada tanggal 7 Juni – 24 Juni 2018. Anggota dari tim posko ini terdiri dari Pegawai PT Angkasa Pura I (Persero), Otoritas Bandara, TNI AU, TNI AD, AIRNAV, POLSEK, BASARNAS,BMKG, Beacukai , Imigrasi, KKP, BNN, dan Anak Perusahaan PT Angkasa Pura I (Persero).
Posko Angkutan Udara Lebaran Tahun 2018 (1439 H) di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin ini resmi dibuka oleh Cecep Marga Sonjaya selaku General Manager Bandara Internasional Sultan Hasanuddin pada 6 Juni 2018 pukul 16.00 WITA. Turut hadir dalam pembukaan posko ini yaitu Manajemen PT Angkasa Pura I (Persero) serta pihak yang terlibat dalam tim posko.
Pada periode lebaran tahun 2018 ini, Puncak Arus Mudik di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin diprediksi akan terjadi pada 10 Juni 2018 dan Arus Balik diprediksikan pada 19 Juni 2018. Prediksi kenaikan arus penumpang periode lebaran pada tahun 2018 yaitu sebesar 10.8 %, untuk pesawat 15.1% dan untuk kargo diprediksi naik sebesar 20.8 %.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, penambahan penerbangan dilakukan oleh 4 maskapai (Sriwijaya Air, Garuda Indonesia, Wings Air, dan Lion Air) sebanyak 28 penerbangan yang telah beroperasi mulai awal Juni 2018.
Sebagai salah satu pengelola Bandar udara, PT Angkasa Pura I (Persero) tentunya telah mempersiapkan Bandara dibawah naungannya untuk siap menghadapi arus mudik. Hal – hal yang disiapkan oleh PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin diantaranya Fasilitas di Bandara. Fasilitas – fasilitas di bandara mulai dari sisi darat dan sisi udara dipersiapkan untuk melayani penumpang maupun maskapai pada saat periode lebaran.
“Target kita dalam pelaksanaan posko terpadu ini adalah bagaimana penumpang yang akan mudik berlebaran di kampung halamannya, sampai dengan kembalinya ke kota asal mereka dapat terlayani dengan baik, kegiatan operasional zero accident, dan tercipta kondisi aman.” Ujar Cecep dalam sambutannya.
